in

Analisis Terkini Harga Emas: Saatnya Jual atau Beli?

Emas/Gold. (Ist)

INFONESIA Jakarta- Harga emas telah mengalami pergerakan dalam kisaran sempit sebesar USD 10, berkisar antara USD 2,016 dan USD 2,025 pada minggu lalu. Meskipun terjadi reaksi kecil terhadap rilis data dan laporan pendapatan perusahaan, pasar emas belum menunjukkan kecenderungan yang jelas menuju minggu yang menjanjikan.

Menurut Survei Emas Mingguan Kitco News, para pakar institusional dan pedagang ritel tetap berhati-hati, tanpa adanya konsensus yang jelas mengenai arah pergerakan harga emas ke depan. Beberapa analis memberikan pandangan berbeda terkait faktor-faktor yang mempengaruhi pasar emas.

Adrian Day, Presiden Adrian Day Asset Management, menyatakan keyakinannya bahwa angka inflasi yang moderat pada minggu lalu akan menjadi pendorong untuk kenaikan harga emas minggu ini. Dia menyoroti kemungkinan kenaikan suku bunga Fed pada bulan Maret sebagai faktor penting yang dapat mendorong harga emas lebih tinggi.

Namun, Darin Newsom, Analis Pasar Senior di Barchart.com, melihat kondisi kompleks di mana emas terjebak di antara tren teknis yang saling bertentangan. Pergerakan kontrak April mencatatkan titik terendah baru sebelum akhirnya naik ke penutupan lebih tinggi, mencerminkan ketidakpastian arah pergerakan emas.

Beberapa analis, seperti Colin Cieszynski, Kepala Strategi Pasar di SIA Wealth Management, menyampaikan pandangan berbeda dengan memperkirakan sikap bearish terhadap emas untuk minggu ini. Cieszynski mengaitkan hal ini dengan ekspektasi bahwa Fed mungkin bertindak kurang dovish, memicu reli Dolar AS dan menjadi hambatan bagi emas.

Sementara itu, Frank Cholly, Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures, mengatakan bahwa investor harus memperkirakan aksi harga sideways dalam jangka panjang. Meskipun melihat harga emas saat ini di atas USD 2.000, Cholly menganggap sulit untuk melihat dasar yang mendasari pada tingkat ini. Dia juga menyoroti pentingnya mempertahankan level di atas USD 2.000 sebagai hal yang positif.

Cholly menyampaikan pandangannya terkait potensi rentang perdagangan yang lebih besar dan volatilitas yang dapat terjadi di pasar emas. Dia menekankan pentingnya memantau grafik dan menyesuaikan strategi berdasarkan resistensi dan dukungan yang ditemui oleh harga emas.

Terkait dengan harapan sinyal jelas dari Fed mengenai penurunan suku bunga, Cholly menyatakan bahwa tidak memperkirakan tindakan apapun dari Fed dalam waktu dekat. “Saya tidak melihat apa pun sebelum bulan Juni,” katanya.

Dalam Survei Emas Kitco News minggu ini, 14 analis Wall Street berpartisipasi dengan hasil yang menunjukkan kewaspadaan terhadap potensi pergerakan harga emas dalam jangka pendek. Sementara pedagang ritel menunjukkan sedikit lebih banyak optimisme, secara keseluruhan masih terdapat ketidakpastian mengenai prospek logam mulia. Dengan 48% memperkirakan kenaikan harga, 29% memperkirakan penurunan, dan 23% bersikap netral terhadap prospek jangka pendek emas.

Mengingat kondisi pasar yang dinamis, para pelaku pasar diundang untuk tetap memantau perubahan dan beradaptasi dengan perkembangan terkini di pasar emas global.

 

(Liputan6)

Share:   

What do you think?

Infonesia

Written by Infonesia

Tinggalkan Balasan

Avatar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Pemilu 2024: KPU Lantik 5,7 Anggota KPPS dengan Besaran Gaji yang Menarik

ICJ/ Mahkamah Internasional (Ist/Lawnn.com)

Akhirnya! Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Hentikan Genosida di Gaza